Ekonom Econit Advisary Group, Hendri Saparini menilai Indonesia sudah
tak bisa lagi bergantung pada perekonomian global di tengah anjloknya
harga komoditas dan permintaan dunia. Di sisi lain ketidakstabilan
ekonomi Uni Eropa akibat krisis utang Yunani menambah rentan ekonomi
internasional.
Oleh karenanya, konsumsi swasta perlu didorong, baik dari pelaku usaha berupa investasi maupun konsumsi masyarakat secara umum. Apabila crash program menyasar konsumen menengah ke bawah, kebijakan yang memberikan insentif dan ruang bagi pelaku usaha untuk menekan biaya produksi merupakan upaya mendorong investasi dan konsumsi kelas menengah ke atas.
Oleh karenanya, konsumsi swasta perlu didorong, baik dari pelaku usaha berupa investasi maupun konsumsi masyarakat secara umum. Apabila crash program menyasar konsumen menengah ke bawah, kebijakan yang memberikan insentif dan ruang bagi pelaku usaha untuk menekan biaya produksi merupakan upaya mendorong investasi dan konsumsi kelas menengah ke atas.
“Sehingga kita berharap dari tentu saja ekonomi domestik. Kita berharap dari dua konsumsi yaitu, konsumsi pemerintah dan kedua konsumsi swasta,” ujarnya di Gedung Jakarta Convention Center, Jumat malam.
Untuk itu, Komisaris Utama PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) itu menekankan dua hal penting yang perlu dilakukan oleh pemerintah guna menyelamatkan perekomian di semester kedua. Pertama, pemerintah perlu menjalankan program-program padat karya (crash program) di berbagai sektor. Kedua, pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang mampu meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi pelaku usaha.
“Crash program itu bisa dengan pembangunan infrastruktur, tetapi bukan infrastruktur yang membutuhkan teknologi tinggi tetapi infrastruktur yang bisa men-generate income mereka (masyarakat kelas menengah ke bawah). Misalnya, pembangunan sumber air, pembangunan irigasi ini kan mereka bisa terlibat langsung, “ tuturnya.
CNN Indonesia
0 comments:
Posting Komentar