Sistem Pembukuan Akuntansi

Posted by

Persoalan keuangan merupakan hal yang sangat sensitif bagi setiap lembaga publik. Jika hal tersebut dikelola secara baik, dan menggunakan prinsip-prinsip keterbukakaan, bertanggung jawab, maka hal tersebut akan memberikan suasana yang lebih kondusif dan bisa menjadi media untuk membangun kepercayaan terhadap berbagai pihak baik intern perusahaan maupun extern yang dalam hal ini pemerintah atau investor maupun masyarakat.

Terdapat dua sistem pembukuan akuntansi yang telah digunakan selama ini, yaitu :

1. Sistem pembukuan tunggal (single entry)

Sistem pembukuan tunggal (tata buku) adalah sistem pencatatan akuntansi yang dalam hal ini setiap kejadian transaksi akuntansi hanya dicatat satu kali.

2. Sistem pembukuan berpasangan (double entry)

Sistem pembukuan berpasangan setiap transaksi akuntansi akan dicatat dua kali. Artinya pada setiap transaksi terdapat dua rekening (akun) yang akan dipengaruhi. Dalam sistem pembukuan berpasangan dikenal istilah debit dan kredit. 

Setiap rekening yang yang didebit diikuti dengan rekening lain yang dikredit, demikian pula sebaliknya. Jumlah sisi debit dan kredit harus sama, jika tidak maka pencatatannya menjadi salah, neraca yang dihasilkan menjadi tidak seimbang antara sisi aset / aktiva dan pasivanya.

Pembukuan berpasangan adalah praktik standar untuk pencatatan transaksi keuangan. Proses pembukuan hanya meliputi pencatatan transaksi-transaksi ke dalam berbagai jurnal dan pemberian klasifikasi kode perkiraan buku besar (yaitu pengumpulan data keuangan mentah). Hal ini akan menjadi dasar untuk sistem akuntansi yang mengumpulkan dan mengorganisir data mentah menjadi informasi yang berguna.

Sistem ini didasarkan pada konsep bahwa suatu bisnis dapat dijabarkan dengan menggunakan beberapa variabel atau rekening, yang masing-masing menjelaskan satu aspek dari bisnis tersebut dari sudut moneter. Setiap transaksi memiliki 'efek ganda' yang akan dijelaskan selanjutnya.


Blog, Updated at: 13.52

0 comments:

Posting Komentar

Popular Posts